PETA NARASI – Di tengah gempuran teknologi smartphone yang semakin canggih, batas antara kamera profesional dan kamera ponsel pintar kian menipis. Revolusi ini disadari betul oleh para pegiat seni, termasuk Lukman, gitaris band legendaris Indonesia, Noah. Dikenal sebagai penikmat fotografi, Lukman kini secara terbuka menyatakan kekagumannya pada kemampuan kamera yang dibenamkan dalam seri terbaru, Xiaomi 15T Pro, hasil kolaborasi premium dengan jenama kamera legendaris asal Jerman, Leica.
Lukman, yang sehari-hari akrab dengan kamera-kamera profesional sekelas Leica SL atau Q, mengaku menemukan kebebasan baru dalam dunia mobile photography berkat perangkat ini. Ia tak lagi merasa terbebani untuk selalu membawa perlengkapan kamera yang besar dan mahal saat bepergian atau sekadar mengabadikan momen spontan.
Kecil Tapi Serius: Kualitas Leica di Genggaman
Bagi seorang fotografer, kualitas gambar yang jernih, tajam, dan memiliki karakter warna yang kuat adalah segalanya. Menurut Lukman, Xiaomi 15T Pro mampu menghadirkan kualitas gambar yang “nyaris setara kamera profesional” berkat kombinasi canggih antara optik Leica dan fitur kecerdasan buatan (AI) yang mutakhir.
“Kalau kita bandingin secara teknis, tentu sensornya beda. Tapi dengan bantuan AI, hasilnya bisa mendekati,” ujar Lukman dalam sebuah wawancara.
Seri Xiaomi 15T, yang diluncurkan di Indonesia pada Oktober 2025, memang mengunggulkan konfigurasi tiga kamera lensa Leica (Triple Camera Leica). Khusus untuk model Pro, Xiaomi membekali lensa yang lebih superior, termasuk lensa Leica 5x Pro Telephoto dan lensa Summilux. Teknologi ini memungkinkan pengguna mendapatkan hasil foto dengan kompresi jarak yang kuat dan efek bokeh yang halus dan natural, ciri khas yang sangat dihormati di dunia fotografi.
Sentuhan Warna Otentik: Dari Leica Authentic hingga Vibrant
Salah satu fitur yang paling membuat Lukman terkesan adalah preset warna ala Leica. Seri Xiaomi 15T hadir dengan pilihan tone yang memukau, mulai dari mode Leica Authentic yang menghasilkan warna natural, subtle, dan timeless, hingga Leica Vibrant untuk hasil yang lebih dramatis dan sinematik.
Lukman, yang menyukai hasil foto dengan nuansa dramatis namun tetap natural, merasa fitur bawaan ini sudah sangat maksimal.
“Warnanya autentik, khas Leica banget. Nggak perlu banyak tambahan,” katanya.
Ia tak perlu lagi menghabiskan banyak waktu untuk menyunting warna secara berlebihan karena karakter warna dari lensa Leica sudah memberikan “jiwa” pada setiap fotonya.
Fitur ini juga terbukti praktis bagi Lukman yang gemar mendokumentasikan momen sehari-hari yang spontan. Dengan preset warna siap pakai, proses memotret menjadi lebih cepat, efisien, dan hasilnya tetap terlihat profesional jauh di atas rata-rata hasil foto smartphone biasa.
Lebih dari Sekadar Foto: Kemampuan Videografi yang Andal
Kecanggihan Xiaomi 15T Series tidak hanya terbatas pada fotografi. Lukman juga menguji kemampuan videografi perangkat ini, terutama untuk kebutuhan media sosial pribadinya. Ia memanfaatkan sepenuhnya fitur preset coloring dan editing yang terintegrasi langsung dalam aplikasi kamera.
“Semua bisa dilakukan di situ, dari potong video, coloring, sampai upload,” jelasnya.
Kemudahan ini memungkinkan Lukman untuk membuat konten video berkualitas tinggi tanpa harus berpindah-pindah aplikasi atau menggunakan perangkat lunak penyuntingan yang rumit di laptop. Selain itu, fitur stabilisasi video, seperti AI Motion Tracking dan ShootSteady, turut mendukung perekaman yang mulus, meski diakui masih ada batas wajar saat melakukan zoom ekstrem.
Filosofi Fotografi Ala Lukman: Alat yang Pas, Momen Spontan
Bagi Lukman, daya tarik Xiaomi 15T Pro bukan hanya terletak pada spesifikasi hardware yang tinggi, seperti Chipset Dimensity yang bertenaga, RAM besar, atau baterai 5.500 mAh, melainkan pada kemampuannya menyederhanakan proses kreatif. Sebagai seorang seniman, ia percaya bahwa fotografi adalah soal rasa dan momen, bukan hanya tentang alat.
Dengan Xiaomi 15T Pro, ia merasa telah menemukan alat yang pas: ringan, praktis, namun tetap memberikan hasil profesional berkat sentuhan Leica yang ikonik. Pengalaman ini membuatnya merasa sangat bersemangat untuk terus menjelajahi dunia mobile photography. Kisah Lukman Noah menjadi bukti bahwa smartphone dengan kolaborasi kamera premium kini mampu menjadi pilihan serius bagi para fotografer, bahkan yang sudah akrab dengan peralatan kelas atas.