PETA NARASI – Kawasan ikonik Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, dikejutkan dengan insiden kebakaran yang melanda area Gedung Sarinah pada Minggu malam (28/12/2025). Sebuah papan reklame elektronik (billboard) yang terletak di sisi gedung terbakar hebat, memicu kepanikan di tengah ramainya pengunjung yang sedang menikmati suasana libur akhir tahun. Namun, berkat kesiapsiagaan dan aksi heroik petugas internal mal, api berhasil dijinakkan sebelum merambat ke bangunan utama.
Kronologi Kejadian: Api Muncul Saat Jam Ramai
Peristiwa bermula sekitar pukul 21.30 WIB. Menurut saksi mata di lokasi, percikan api pertama kali terlihat dari bagian bawah papan reklame yang terpasang di area luar bangunan rendah kawasan Sarinah. Dalam waktu singkat, api merambat ke material plastik dan kabel pada billboard, menciptakan kobaran api yang cukup besar serta kepulan asap hitam yang membumbung tinggi.
Kondisi ini sempat menimbulkan kepanikan luar biasa di kalangan pengunjung mal dan warga yang sedang berada di area terbuka Sarinah.
“Tadi tiba-tiba ada suara letupan kecil, lalu api langsung membesar di papan iklan itu. Pengunjung yang lagi nongkrong di depan langsung lari menjauh karena takut ada ledakan lebih besar,” ujar Adi, salah satu pengunjung di lokasi.
Aksi Gerak Cepat Petugas Internal Mal
Hal yang patut diapresiasi dalam insiden ini adalah prosedur tanggap darurat yang dijalankan oleh petugas keamanan dan tim teknis Mal Sarinah. Sebelum petugas dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) tiba di lokasi, petugas internal mal sudah bergerak cepat melakukan pemadaman awal.
Berdasarkan keterangan dari Command Center Gulkarmat DKI Jakarta, api dilaporkan telah berhasil dikendalikan oleh petugas internal menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) dan sistem hidran mandiri gedung. Aksi cepat ini sangat krusial, mengingat posisi papan reklame yang berdekatan dengan struktur bangunan lainnya. Pemadaman dilakukan hanya dalam waktu sekitar 5 hingga 10 menit setelah api terdeteksi, sehingga mencegah si jago merah masuk ke area dalam mal.
Respon Dinas Pemadam Kebakaran
Meski api sudah mulai terkendali oleh pihak mal, Dinas Gulkarmat Jakarta Pusat tetap mengerahkan kekuatan penuh untuk memastikan tidak ada sisa api (bara) yang bisa memicu kebakaran susulan. Sebanyak 8 unit mobil pemadam kebakaran dengan 32 personel diterjunkan ke lokasi tak lama setelah laporan diterima melalui layanan darurat 112.
Kepala Dinas Gulkarmat DKI Jakarta, Bayu Meghantara, mengonfirmasi bahwa status kebakaran dinyatakan selesai sepenuhnya pada pukul 22.00 WIB.
“Objek yang terbakar adalah billboard atau spanduk iklan elektronik. Beruntung, sistem proteksi kebakaran gedung berfungsi baik dan petugas mal bertindak sangat cepat. Kami melakukan proses pendinginan untuk memastikan situasi benar-benar aman,” jelasnya.
Dugaan Penyebab: Korsleting Listrik
Hingga Senin pagi (29/12/2025), pihak kepolisian bersama tim teknis masih melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai penyebab pasti kebakaran. Namun, dugaan kuat mengarah pada gangguan sistem kelistrikan atau korsleting pada komponen lampu latar papan reklame tersebut.
“Diduga kuat karena fenomena kelistrikan atau korsleting pada kabel billboard. Kami masih mengumpulkan bukti-bukti di lapangan, namun indikasi awal memang dari sana,” tambah Bayu Meghantara dalam keterangan resminya kepada media.
Kondisi Terkini: Aman dan Kondusif
Pasca-insiden tersebut, manajemen Sarinah memastikan bahwa tidak ada korban jiwa maupun luka-luka, baik dari pihak pengunjung maupun karyawan. Struktur utama Gedung Sarinah yang baru saja direnovasi beberapa tahun lalu juga dilaporkan tetap aman dan tidak mengalami kerusakan berarti.
Pada Senin pagi ini, aktivitas di Sarinah dilaporkan kembali normal. Petugas kebersihan terlihat mulai membersihkan sisa-sisa material papan reklame yang hangus di area luar. Garis polisi sempat dipasang di sekitar lokasi kejadian untuk kepentingan olah TKP, namun tidak mengganggu akses masuk utama pengunjung.
Manajemen Sarinah mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan memastikan bahwa standar keamanan gedung selalu menjadi prioritas utama. Insiden ini menjadi bukti efektifitas simulasi tanggap darurat yang rutin dilakukan oleh pengelola gedung-gedung di Jakarta dalam menghadapi situasi krisis.