Bantah Rumor Comeback, Megawati Hangestri Jadi Sorotan Media Korea Selatan

PETA NARASI – Nama Megawati Hangestri Pertiwi, pevoli andalan Indonesia yang sempat berkiprah di Liga Voli Korea Selatan (V‑League), kembali menjadi sorotan media Korea Selatan setelah ia secara terbuka membantah rumor yang menyebut dirinya akan kembali bermain di negeri ginseng musim depan. Pernyataan tegas dari atlet berjulukan “Megatron” ini memicu reaksi luas dari media dan publik di Korea Selatan, yang selama ini memantau kariernya dengan antusias.

Spekulasi mengenai kepulangan Megawati ke kompetisi Korea bermula dari beberapa laporan media besar Negeri Ginseng seperti Yonhap News, yang mengabarkan bahwa sang pevoli sudah diperkirakan akan kembali memperkuat V‑League musim 2026–2027, bahkan berpeluang bergabung lagi dengan klub lamanya, Daejeon JungKwanJang Red Sparks. Laporan itu mengutip pernyataan yang disebut berasal dari agen Megawati, yang tidak diungkap identitasnya, bahwa sang atlet telah memutuskan untuk kembali ke Korea setelah sukses memperkuat timnas Indonesia meraih medali perunggu di SEA Games 2025.

Namun rumor tersebut dibantah langsung oleh Megawati. Dalam konfrontasi dengan awak media yang tengah mengikuti kiprahnya di Tanah Air, ia tegas menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada rencana konkret untuk kembali bermain di V‑League maupun klub Korea mana pun. Pernyataan klarifikasi ini datang sebagai respons atas pemberitaan yang mulai meluas di media Korea Selatan dan media sosial.

Media Korea Selatan sendiri dikenal cukup intens mengulas kiprah Megawati saat ia masih memperkuat Red Sparks. Pada periode sebelumnya, Megawati menjadi salah satu pemain asing yang paling menonjol di liga, dengan catatan performa impresif termasuk terpilih sebagai MVP putaran liga dan masuk dalam jajaran pencetak poin teratas. Kontribusinya dalam membawa Red Sparks ke babak playoff bahkan menjadi headline di sejumlah portal olahraga Korea.

Sorotan terhadapnya tidak hanya sebatas prestasi di lapangan. Ketika Megawati memutuskan untuk pergi dari Red Sparks dan melanjutkan karier di klub Turki, Manisa BBSK, media Korea kembali menyoroti langkah profesionalnya. Laporan‑laporan ini mencatat bahwa kepindahan Megawati ke Turki sekaligus menandai babak baru dalam perjalanan internasionalnya. Nama “Megatron” pun sempat mendadak trending di sejumlah platform media Korea Selatan, yang bahkan mengutip pemberitaan media Indonesia terkait transfer tersebut.

Akan tetapi, hubungan Megawati dengan kompetisi Turki tidak berjalan mulus. Ia resmi dilepas oleh Manisa BBSK akhir Oktober 2025 sebelum sempat tampil satu laga pun, setelah mengalami berbagai kendala administratif dan pribadi. Perpisahan ini kemudian memicu spekulasi baru mengenai kemungkinan ia kembali ke liga Korea, sekaligus membuat performa Megawati tetap menjadi topik diskusi hangat di media olahraga Korea Selatan.

Media Korea dalam beberapa artikel membahas potensi kembalinya Megawati ke V‑League, terutama setelah perpisahannya dengan klub Turki. Beberapa analis dan pengamat liga menilai bahwa budaya kompetitif liga Korea dan daya tarik finansial, serta koneksi kuatnya dengan pelatih dan rekan‑rekan lamanya, bisa menjadi faktor yang meningkatkan peluang itu. Bahkan di tengah ketidakpastian masa depannya, banyak media lokal di Korea yang memprediksi bahwa Megawati akan menjadi incaran klub‑klub V‑League karena pengalamannya yang luas dan basis penggemar yang besar.

Kendati begitu, banyak laporan Korea juga mencatat bahwa regulasi sistem draft dan pendaftaran asing V‑League sempat menjadi hambatan administratif bagi kembalinya pevoli Indonesia ini untuk musim berjalan. Klub‑klub Korea yang ingin meminangnya harus mengatur strategi lebih dini agar idola fans voli Asia ini bisa kembali merumput di liga mereka.

Respons media Korea terhadap bantahan Megawati cukup beragam. Beberapa portal berita menurunkan artikel yang menyoroti sisi emosional dan profesional dari keputusan atlet tersebut, mengulas bagaimana Megawati membangun kariernya di luar negeri dan dampak keputusannya terhadap komunitas voli Korea Selatan. Ada pula komentar unggahan fans Korea yang mencurahkan harapan dan dukungan terhadap sang pemain, menunggu apakah ia benar‑benar akan kembali suatu hari nanti.

Situasi ini mencerminkan hubungan unik antara olahraga lintas negara dan bagaimana media dalam dua negara bisa saling mempengaruhi persepsi publik. Megawati, sebagai atlet Indonesia yang meraih prestasi internasional, kini berada di persimpangan antara fanbase domestik dan tekanan ekspektasi dari media Korea yang sudah mengenalnya lama. Bahkan setelah menghadapi rumor pemulangan yang dibantahnya, namanya tetap menjadi magnet pemberitaan di Korea Selatan, menunjukkan besarnya pengaruh dan citra yang telah ia bangun lewat konsistensi penampilan di lapangan.

Bagi komunitas voli dan penggemar olahraga, dinamika ini juga menjadi refleksi pentingnya komunikasi yang jelas antara atlet, agensi, dan media. Dengan bantahan resmi yang disampaikan Megawati, harapan fans Korea tentu sedikit tertunda, namun spekulasi kembalinya atlet bertalenta ini kemungkinan besar akan terus mengemuka menjelang musim kompetisi baru.

By admin