PETA NARASI – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto kembali tiba di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) pada Rabu malam, 17 Desember 2025. Kedatangan Kepala Negara ke wilayah barat Pulau Sumatra itu dilakukan untuk meninjau langsung perkembangan penanganan bencana banjir dan tanah longsor yang beberapa waktu terakhir melanda sejumlah daerah di provinsi tersebut.
Pesawat kepresidenan yang membawa Presiden Prabowo mendarat di Bandara Internasional Minangkabau, Kabupaten Padang Pariaman, pada pukul 18.30–18.31 WIB. Setibanya di landasan udara, Presiden disambut langsung oleh Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah, Wakil Gubernur Vasko Ruseimy, serta Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatera Barat Irjen Gatot Tri Suryanta. Turut hadir pula anggota rombongan termasuk Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Dalam kunjungan tersebut, Prabowo tampak mengenakan pakaian safari berwarna cokelat khasnya, yang menjadi ciri kunjungan lapangan Kepala Negara. Kehadirannya malam itu merupakan yang kedua kalinya ia datang ke Sumbar pascaterjadinya bencana, setelah kunjungan pertamanya awal Desember lalu untuk meninjau lokasi pengungsian dan titik terdampak banjir bandang di wilayah Padang Pariaman.
Tujuan Kunjungan dan Agenda
Menurut rencana, pada Kamis, 18 Desember 2025, Presiden Prabowo akan meninjau langsung sejumlah titik terdampak bencana di Sumbar. Salah satunya adalah wilayah Palembayan di Kabupaten Agam, yang mengalami dampak parah akibat hujan deras yang memicu banjir dan longsor. Selain itu, pada kunjungan kali ini Presiden juga dijadwalkan akan melihat perkembangan di lokasi lain yang turut merasakan imbas bencana tersebut.
Dalam agenda kunjungan, Prabowo juga dijadwalkan akan berkunjung ke tiga kabupaten terdampak bencana, yakni Kabupaten Agam, Kabupaten Padang Pariaman, dan Kabupaten Tanah Datar untuk memastikan proses penanganan berjalan tepat dan cepat. Prioritasnya adalah melihat langsung kondisi lapangan, koordinasi dengan tim mitigasi bencana, serta memastikan segala upaya evakuasi dan bantuan berjalan maksimal.
Tidak hanya itu, begitu tiba di Sumbar, Presiden langsung menggelar rapat terbatas bersama sejumlah menteri kabinet, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, serta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Rapat tersebut digelar secara tertutup di Markas Komando Daerah Militer (Kodam) Sumatera Barat. Dalam pertemuan itu, Presiden mengevaluasi secara langsung upaya penanganan dampak bencana yang telah dilakukan oleh aparat TNI, Polri, BNPB, dan pemerintah daerah.
Konteks Bencana di Sumatra
Kunjungan Presiden Prabowo ke Sumatera Barat berlangsung di tengah bencana banjir dan longsor yang cukup besar yang tidak hanya terjadi di Sumbar, melainkan juga di beberapa provinsi lain di Pulau Sumatra. Menurut data terbaru, bencana ini telah menimbulkan korban jiwa dalam jumlah besar, dengan angka meninggal yang diperkirakan telah melampaui angka 1.000 jiwa di beberapa wilayah Sumatra, serta memaksa ratusan ribu warga mengungsi dari rumah mereka.
Bencana hebat itu terjadi pada akhir November 2025 akibat hujan ekstrem berkepanjangan, yang memicu banjir besar dan sejumlah longsor di wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Pemerintah pusat telah menerjunkan ribuan personel TNI dan Polri, serta membentuk satuan tugas (satgas) tanggap darurat untuk mempercepat bantuan dan penanganan korban di daerah terdampak.
Pada pertengahan Desember, Kepala Kepolisian Republik Indonesia juga menyatakan bahwa sekitar 10.999 personel Polri telah dikerahkan untuk membantu operasi tanggap darurat dan pelayanan kepada masyarakat di wilayah bencana Sumatra, termasuk tim identifikasi korban, tim trauma healing, serta pasukan Brimob.
Presiden Prabowo sendiri bahkan menyatakan rencana untuk melakukan kunjungan rutin mingguan ke daerah terdampak bencana guna memastikan kesiapan, perkembangan, dan efektivitas penanganan yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat bersama pemerintah daerah. Rencana ini disampaikan dalam sidang kabinet beberapa hari sebelum kunjungan ke Sumbar.
Upaya Penanganan dan Tantangan Lapangan
Dalam beberapa arahannya sebelumnya, Prabowo menekankan pentingnya koordinasi yang cepat, tepat, dan konsisten antara TNI, Polri, Basarnas, BNPB, serta pemerintah daerah agar keselamatan warga terdampak bisa dipastikan dan bantuan bisa sampai secepat mungkin ke tangan yang membutuhkan. Ia juga memprioritaskan pemulihan infrastruktur yang rusak, termasuk jalan, jembatan, layanan kesehatan, dan listrik, serta dukungan pemukiman bagi mereka yang kehilangan tempat tinggal.
Selain itu, pembangunan hunian sementara dan tetap bagi para korban juga menjadi salah satu fokus pemerintah. Prabowo telah memerintahkan agar kementerian terkait memulai pembangunan hunian secara bertahap, dengan target pembangunan ribuan rumah baru yang akan segera diselesaikan.
Meski begitu, tantangan logistik dan medan yang sulit di beberapa wilayah terdampak serta kebutuhan sumber daya yang besar masih menjadi kendala dalam proses penanganan bencana ini. Pemerintah terus mengupayakan pengiriman bantuan, perbaikan akses transportasi, serta pemulihan konektivitas di daerah-daerah yang sempat terputus akibat bencana.
Respon Masyarakat dan Harapan Pemulihan
Kedatangan Presiden Prabowo di Sumbar mendapat sambutan hangat dari pejabat daerah dan masyarakat setempat, serta menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah pusat hadir langsung di tengah krisis ini untuk memastikan respons cepat dan tepat. Banyak warga berharap kunjungan ini dapat mempercepat proses pemulihan dan memberikan dorongan moral dalam menghadapi masa sulit pascabencana.
Dengan agenda peninjauan langsung yang akan dilaksanakan selama beberapa hari ke depan, fokus pemerintah kini tidak hanya pada penanganan darurat, tetapi juga pemulihan jangka menengah hingga panjang bagi masyarakat terdampak. Semua pihak berharap bahwa upaya ini bisa membawa Sumatra Barat, khususnya daerah-daerah yang terdampak parah, kembali pulih dan bangkit dari musibah dengan lebih cepat dan terkoordinasi.