Viral di Medsos 10 Sekolah di Depok Dapat Ancaman Bom, Polisi Pastikan Aman

PETA NARASI – Sebuah kabar yang menggegerkan masyarakat dan viral di media sosial menyebut bahwa sepuluh sekolah di Kota Depok menerima ancaman bom. Informasi ini tersebar luas melalui unggahan video dan teks di Instagram, TikTok, dan platform lainnya, yang memperlihatkan petugas polisi dan tim penjinak bom melakukan pemeriksaan di lingkungan sekolah.

Ancaman Diterima Lewat Email

Menurut keterangan resmi Polisi, ancaman bom tersebut diterima melalui surat elektronik (email) yang dikirim secara bersamaan ke bagian tata usaha sepuluh sekolah di Depok pada Selasa pagi. Email itu berisi pernyataan tentang rencana peledakan di lingkungan sekolah dengan tujuan yang masih dalam penyelidikan.

Kasi Humas Polres Metro Depok, AKP Made Budi, membenarkan bahwa ancaman tersebut nyata dan sedang diusut. Ia menjelaskan bahwa surat elektronik itu dikirim oleh seseorang yang mengaku bernama berinisial “KLM”, tetapi identitas serta motif pelaku masih belum jelas. Polisi masih menangani kasus ini termasuk menelusuri alamat yang disebut dalam email tersebut.

Tim Penjinak Bom Gegana Dikerahkan

Menanggapi laporan ancaman bom tersebut, pihak kepolisian langsung mengirimkan tim Jibom Detasemen Gegana Brimob Polri untuk melakukan pengecekan dan penyisiran di seluruh sekolah yang disebut dalam ancaman. Enam sekolah telah diperiksa, dan hingga laporan terakhir tidak ditemukan benda mencurigakan atau bahan peledak di lokasi manapun. Penyisiran juga sedang berlangsung di empat sekolah lain.

Adapun daftar sekolah yang disebut dalam ancaman adalah:

  • SMA Ar-Rahman
  • SMA Al Mawaddah
  • SMA 4 Depok
  • SMA PGRI 1 Depok
  • SMA Bintara Depok
  • SMA Budi Bakti
  • SMA Cakra Buana
  • SMA 7 Sawangan
  • SMA Nururrahman
  • SMAN 6 Depok

Polisi: Sekolah Aman, Tidak Ada Bom Ditemukan

Pada pukul 22.00 WIB Selasa malam, pihak kepolisian menyatakan bahwa semua sepuluh sekolah telah selesai diperiksa dan dipastikan aman, serta tidak ada bom atau bahan peledak yang ditemukan. Kasi Humas AKP Made Budi menambahkan bahwa polisi akan terus mendalami kasus ini, termasuk menyelidiki motif pelaku serta kemungkinan keterkaitan ancaman tersebut dengan isu lain.

Pernyataan ini juga disampaikan saat polisi mengecek alamat yang dikirim oleh pelaku dalam cukup waktu sore hingga malam hari. Hingga kini polisi masih belum menemukan keberadaan pelaku yang disebut dalam email tersebut, dan belum dapat memastikan apakah email itu benar ditulis langsung oleh orang yang mengaku sebagai pengirim atau merupakan penyalahgunaan identitas.

Kepanikan di Masyarakat dan Reaksi Orang Tua

Unggahan video dan informasi tentang ancaman bom ini menyebar cepat di media sosial, memicu kekhawatiran di kalangan wali murid, siswa, dan warga sekitar Depok. Banyak orang tua yang mengaku cemas dan menunggu kabar tentang kondisi sekolah anak mereka. Beberapa orang tua bahkan sempat datang langsung ke sekolah untuk menanyakan status keamanan. Namun, pihak sekolah tetap berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk menjaga situasi tetap terkendali.

Sekolah-sekolah yang menjadi sasaran sudah memberikan komunikasi internal kepada orang tua dan siswa, menghimbau untuk tetap tenang serta menunggu informasi resmi dari kepolisian. Hingga kini, tidak ada laporan kejadian yang membahayakan keselamatan siswa di luar pemeriksaan tersebut.

Respons DPR: Polisi Diminta Usut Tuntas

Peristiwa ini juga mendapatkan tanggapan dari beberapa anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Seorang anggota Komisi III DPR RI, Abdullah, mendesak agar kepolisian merespons cepat dan terukur terhadap ancaman ini agar tidak menimbulkan dampak destruktif, terutama menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2026.

Dalam pernyataannya, Abdullah menegaskan pentingnya komunikasi satu pintu dari pihak kepolisian kepada masyarakat untuk mencegah penyebaran hoaks atau informasi yang belum terverifikasi, yang justru bisa menimbulkan kepanikan. Ia juga menyerukan agar patroli dan pengamanan di lingkungan sekolah serta fasilitas umum lainnya diperkuat dalam rangka mengantisipasi ancaman apapun selama periode liburan panjang ini.

Motif dan Penyelidikan Masih Berlanjut

Polisi sejauh ini belum mengungkap motif di balik ancaman ini. Penyidik masih terus mengumpulkan bukti-bukti dari email yang dikirim, alamat yang dicantumkan, serta kemungkinan adanya jejak digital yang bisa membawa pada identifikasi pelaku sesungguhnya. Kepolisian juga memeriksa dua saksi dari pihak sekolah untuk mendapatkan informasi yang lebih detail tentang bagaimana email diterima dan prosedur keamanan yang diberlakukan.

Pesan Kepada Publik

Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tidak mudah menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya dan tetap tenang sambil menunggu informasi resmi. Polisi juga mengingatkan semua pihak untuk bersinergi menciptakan suasana yang kondusif dan aman, terutama pada masa liburan dan perayaan besar.

By admin